Khek dan Keledai Cerita Rakyat Kamboja
Di Kamboja hidup seorang laki-laki bernama Khek. Ia tinggal bersama seorang anak laki-lakinya. Suatu hari, Khek ingin menjual keledainya. Maka, ia pun mengajak anak laki-lakinya ke pasar untuk menjual si keledai. Khek berpikir untuk menjaga keledainya baik-baik selama perjalanan, agar harga jualnya tinggi. Maka, Khek menggendong si keledai di punggungnya, agar si keledai tidak lelah berjalan ke pasar.
Orang-orang yang mereka temui sepanjang perjalanan menertawakan Khek. “Kamu ada-ada saja, Khek! Keledai untuk ditunggangi, bukan untuk digendong,” begitu kata mereka. Khek menurunkan si keledai dari pungungnya. Lalu, ia meminta anak laki-lakinya menunggangi keledai sementara ia sendiri berjalan menuntun si keledai.
Kemudian, mereka bertemu lagi dengan sekelompok orang di jalan. “Anakmu sungguh kurang ajar, Khek. Betapa teganya ia membiarkan ayahnya menuntun keledai, sementara ia enak duduk santai menunggang keledai,” kata mereka.
Mendengar perkataan kelompok tersebut, Khek memutuskan untuk menungganggi keledai berdua dengan anaknya. Baru saja berjalan beberapa langkah, ada lagi seseorang yang menegur mereka. “Khek, kamu ini bodoh sekali! Tubuh keledai kecil. Jangan samakan keledai dengan kuda. Keledaimu akan lemas kelelahan karena ditunggangi oleh dua orang. Le mas sudah nanti keledaimu di pasar.”
Akhirnya Khek dan anak laki-lakinya turun dari keledai. “Sudahlah nak, kita tuntun saja keledai ini. Kita berdua berjalan kaki saja. Kita lakukan saja yang terbaik menurut kita. Kita tidak dapat mendengarkan dan mengikuti pendapat semua orang,” Khek berkata pada anaknya.
Khek dan anak laki-lakinya berjalan perlahan sambil menuntun si keledai hingga sampai di pasar. Tak dipedulikan lagi apa yang dikatakan orang sepanjang sisa perjalanan mereka. Ternyata, Khek berhasil menjual si keledai dengan harga yang pantas di pasar. Khek dan anak laki-lakinya pun pulang dengan tersenyum senang.
Belum ada Komentar untuk "Khek dan Keledai Cerita Rakyat Kamboja"
Posting Komentar